Wednesday, May 30, 2018

Nijikon

Mungkin kalau mendengar kata nijikon minna-san masih banyak yang asing dengan kata ini.
Nijikon merupakan singkatan dari nijigen complex atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan two dimensional complex. Sebuah istilah yang digunakan di Jepang untuk menyebut orang-orang yang terobsesi pada karakter-karakter dua dimensi seperti karakter anime, manga, dan game.
Terobsesi?
Konsep terobsesi pada karakter dua dimensi difokuskan pada mereka yang terobsesi pada karakter-karakter dua dimensi secara percintaan atau mereka yang lebih memilih karakter dimensi kedua sebagai pengganti manusia guna memuaskan hasrat sosial.
Tahukah kalian bahwa nijikon telah dikenal oleh masyarakat di Jepang sejak lama?

Asal muasal NIJIKON :
Kira-kira sekitar tahun 1980an istilah ini pertama kali keluar dari pernyataan kritikus Jepang yang mengkritik trend kaum otaku pria Jepang, yang pada saat itu diniliai menyimpang dari konsep maskulinitas di Jepang. Kritikus itu bernama Nakamori Akio.
Kenapa dinilai menyimpang?
Pada masa itu, yang dinilai menyimpang adalah kaum pria menyukai budaya yang bersifat feminin seperti manga (komik Jepang) yang bertemakan Shoujo. Di Jepang kaum pria idealnya identik dengan budaya-budaya yang bersifat macho dan maskulin, bahkan sebenarnya adapun manga yang diperuntukan untuk kaum pria. 
                Jika kalian pernah mendengar tentang pemuda bernama SAL9000 yang menikahi karakter game Love Plus, mungkin seperti itulah gambaran dari konsep nijikon yang ada di Jepang.
Namun apakah itu artinya mereka yang disebut nijikon adalah orang-orang yang menyimpang?
Pastinya minna-san banyak yang berpikir orang-orang seperti itu sudah pasti orang yang menyimpang secara psikologis dan sosial. Awalnya saya pun juga berasumsi seperti itu bahkan sewaktu saya meminta pendapat dari orang-orang awam disekitar saya pun mereka yang mendengar itu langsung berpendapat demikian. Tidak bisa dipungkiri memang banyak orang yang akan berpikir demikian, bahkan seperti pandangan salah satu pengamat fenomena sosial bernama Nakamori Akio juga melihat orang-orang yang disebut nijikon sebagai hal yang tidak baik dan memiliki ketertarikan yang tidak lazim.  Namun bukan berarti semua orang berpikir demikian. Adapun orang-orang yang justru memilih berpendapat netral dan bahkan mendukung pola hubungan semacam itu.
Pandangan Netral
 Salah satunya seperti Ito Kimio yang justru berpendapat bahwa orang-orang yang disebut nijikon bukanlah orang-orang yang menyimpang, melainkan merupakan salah satu contoh gaya hidup masa kini yang merupakan salah satu hasil dari budaya teknologi (cyber culture) masa kini. Yakni pada zaman modern ini kehidupan manusia hampir didominasi pada kebutuhan yang bergantung pada teknologi. Bahkan pada masa kini dalam kegiatan bersosial pun manusia banyak bergantung pada teknologi salah satunya seperti media sosial. Terkadang budaya media sosial dan teknologi ini secara tidak sadar membuat kita menjadi manusia yang mengesampingkan interaksi sosial secara langsung sehingga seolah-olah kita hanya berfokus pada kehidupan sosial dalam dunia maya. Nijikon disebut sebagai salah satu contoh gaya hidup semacam itu, hanya saja mereka merupakan contoh yang lebih dalam daripada yang lain.
Pandangan pro
Sedangkan Honda Toru justru mendukung konsep nijikon, atau dia mendukung hubungan dengan karakter dimensi kedua. Hal itu didasarkan pada pandangan mengenai budaya masa kini yang kebanyakan manusia kini menjadikan kebutuhan material sebagai dasar untuk menjalin hubungan sosial dan percintaan. Sebut saja, menurutnya pada masa kini wanita hanya tertarik pada pria yang memiliki daya. Daya yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kekuatan dalam era kapitalis masa kini mereka itu adalah pria yang memiliki daya dalam hal kekayaan, jabatan, serta memiliki fisik dan paras yang indah. Selain mereka kaum pria yang tidak memiliki daya atau tidak masuk dalam salah satu kelompok tersebut tidak dipandang atau disisihkan. Oleh karena itu dengan adanya karakter-karakter dimensi kedua, hal itu dinilai sebagai solusi bagi mereka yang tidak mampu memperoleh daya untuk menarik pasangan nyata. Bahkan Honda justru sangat mendukung bahwa pada masa kini memiliki pasangan dimensi kedua merupakan hal yang lebih praktis, mudah, dan murah ketimbang memiliki pasangan nyata.
 Jadi
penilaian terhadap nijikon tidak bisa dilihat hanya dari satu aspek saja, melinkan perlu dipahami dari berbagai  aspek untuk dapat membuat pendapat atau pandangan yang lebih bijak dan tidak bersikap menghakimi. Karena pada dasarnya orang-orang yang disebut nijikon tetap seorang manusia yang memiliki hati dan perasaan.
Aspek-aspek tersebut dapat dilihat dari latar belakan atau penyebab yang membuat orang tersebut memilih untuk menjadikan dimensi kedua sebagai dunia sosialnya.
Adapun dari penelitian yang saya peroleh berdasarkan pengamatan terhadap tokoh utama animasi Kami No Mizo Shiru Sekai,  Katsuragi Keima. Adapun satu hal yang dapat dipelajari bahwa salah satu penyebab yang memungkinkan seseorang bisa menjadi nijikon adalah karena ketergantungan terhadap dunia maya. Keterantungan tersebut disebabkan dari seseorang yang sudah merasa nyaman dalam dunia maya.
Artinya orang tersebut telah menjadikan dunia maya sebagai save zone, seseorang yang sudah mengakar pada zona aman atau save zone akan sulit untuk keluar dan mau melepaskan diri dari tempat itu.  Salah satu kemungkinan atau penyebab yang membuat orang memilih untuk mengakar pada zona amannya adalah karena perasaan terancam atau merasa dunia diluar zona amannya adalah dunia yang berbahaya yang dapat menyakiti dia sewaktu-waktu. Hal itu sesuai dengan yang dikatakan Ito yang juga mengatakan bahwa salah satu faktor orang-orang seperti nijikon lebih memilih berhubungan dengan karakter dimensi kedua adalah karena karakter dimensi kedua dinilai lebih dapat memberikan jaminan rasa aman dari kemungkinan disakiti secara perasaan maupun fisik.
Lalu apakah orang-orang yang disebut nijikon bisa kembali normal?
Jika dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kemungkinan untuk mereka yang nijikon untuk memiliki kehidupan yang normal seperti sebelum mereka mengenal teknologi adalah hal yang mustahil. Namun untuk memiliki kehidupan seperti orang normal seperti berpasangan dengan manusia nyata masih memiliki kemungkinan. Hanya saja hal itu akan membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat. Sebab untuk menarik mereka untuk tertarik pada manusia nyata bukanlah hal yang mudah, karena hal yang mereka butuhkan adalah kepercayaan terhadap manusia nyata. Percaya bahwa manusia nyata lebih baik dari karakter dimensi kedua.
Lebih baik dari karakter dimensi kedua? Maksudnya?
Jika kita mengatakan manusia lebih baik dari dimensi kedua tentu banyak orang akan berpendapat manusia tentu lebih baik dari dua dimensi karena sifatnya nyata. Namun konsep lebih baik dalam hal ini bukan dimaksudkan pada nyata secara fisik.  Konsep lebih baik difokuskan pada ‘apakah manusia nyata bisa memberikan kenyamanan pada mereka?‘
Kenyamanan?
Kenyamanan yang dimaksudkan adalah kenyaman akan rasa percaya bahwa manusia nyata lebih baik karena mereka bisa memberi kenyamanan secara fisik dan mental. Artinya ketika manusia tidak lagi dilihat sebagai objek sosial yang berbahaya secara fisik dan mental maka kemungkinan mereka yang disebut nijikon untuk tertarik pada manusia nyata akan ada.
Manusia berbahaya?  Maksudnya?
Jika dilihat dari pandangan Honda dan Ito, kita dapat melihat bahwa salah satu pandangan orang yang disebut nijikon terhadap orang-orang dalam dunia nyata adalah manusia nyata adalah tempat yang tidak aman dalam membangun interaksi sosial.Ssebab manusia memiliki potensi untuk saling menyakiti secara mental, perasaan maupun fisik. Contohnya saja bully, kekerasan terhadap pasangan, perselingkuhan, pengkhianatan,  dan sebagainya.
Lalu bagaimana dengan karakter dalam dimensi kedua?
Karakter dimensi kedua justru dinilai lebih baik dari manusia nyata karena mereka dinilai lebih dapat menjamin perasaan nyaman dan aman dari segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti. Sebab dalam dunai dimensi kedua mesikpun tidak dapat merasakan secara nyata, namun dalam dunia itu mereka dapat merasakan kenyamanan serta perasaan aman. Tidak perlu khawatir sang karakter dimensi kedua akan mem-bully, menyakiti secara fisik, berkhianat, selingkuh, dan sebagainya. Dalam dunia dimensi kedua justru mereka merasa diterima apa adanya dan damai. Terasa seperti surga. 
Seperti yang dimaksudkan oleh Honda yang mendukung hubungan dengan karakter dimensi kedua karena karakter dimensi kedua dinilai sebagai objek sosial yang lebih baik dari pada manusia nyata karena mereka adalah sosok yang akan selalu menerima diri anda dalam kondisi apapun, dan mereka tidak akan pernah meninggalkan atau mengkhianati anda ketika anda miskin ataupun jelek. Sedangkan manusia sendiri hanya tertarik pada yang berparas menawan, kaya ataupun dapat memberikan segala kebutuhan dirinya sendiri. Sedangkan ketika anda jatuh miskin atau tidak lagi menarik anda ditinggalkan atau dicampakan.
Lalu adakah solusi yang dapat digunakan untuk mencegah bertambahnya nijikon?
Guna mencegah bertambahnya orang-orang seperti nijikon tentu bukan difokuskan pada memutus hubungan dengan teknologi. Karena pada masa cyber culture ini, tidak mungkin seseorang benar-benar putus dengan dunia teknologi. Sebab segala kebutuhan manusia pada masa kini begantung pada teknologi. Namun bukan berarti tidak ada cara untuk mencegahnya. Untuk mencegahnya dibutuhkan kerja sama antar manusia untuk saling mengingatkan hakikat manusia sebagai mahluk sosial. Seperti yang sering kita dengar dan kita pelajari bahwa manusia adalah mahluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Selain itu, diperlukan juga untuk saling mengingatkan bahwa manusia nyata memang lebih baik dari karakter dimensi kedua dengan memperlihatkan bahwa manusia nyata bukanlah sosok yang berbahaya melainkan manusia nyata adalah sosok yang lebih baik dari dimensi kedua bukan hanya karena manusia bisa dirasakan secara nyata melainkan manusia juga merupakan sosok yang saling menjaga satu sama lain.  

Selain itu, adapun pemberian arahan serta bimbingan pada anak-anak masa kini mengenai penggunaan teknologi dan media masa  yang bijak akan dapat mencegah munculnya nijikon atau orang-orang yang kecanduan pada teknologi dan akhirnya menjadi terobsesi untuk menjadi bagian dari dunia tersebut.

Friday, June 28, 2013

Sekilas mengenai:Cha no Yu

"Cha no yu"
Merupakan salah satu bentuk kebudayaan Jepang. Cha no yu bisa disebut juga dengan istilah "upacara minum teh." 
Tapi hal ini tidak seperti yang kita bayangkan, bahwa cha no yu memiliki kegiatan yang serupa dengan tea time di Eropa. 

Di Jepang, cha no yu diartikan sebagai suatu kegiatan minum teh yang dilakukan dengan menerapkan paham ketenangan. Jadi untuk dapat mengikuti kegiatan ini, ada beberapa hal yang perlu kita patuhi(hal ini hanya berlaku pada saat kita hendak mengikuti kegiatan cha no yu yang sebenarnya), seperti menjaga ketenangan, memakai pakaian yang sepantasnya, melepas alas kaki, duduk bersepuh dsb. Oleh karena itu, cha no yu merupakan kegiatan upacara minum teh yang memiliki aturan dan etika yang harus dipatuhi baik para peserta maupun sang penyaji(sang instruktur). 
Untuk menjadi seorang instruktur cha no yu, tidaklah mudah, karena untuk bisa menjadi seorang konstruktor yang baik, ia harus bisa melakukan segala prosedur upacara dengan baik dan lugas. Juga mampu membuat teh terbaik. Pada umumnya seorang instruktur cha no yu akan mengenakan kimono, dan bukan yukata

Untuk membuat teh Cha no yu, tidak sembarangan, karena teh untuk cha no yu sendiri menggunakan jenis daun teh tertentu dan hanya dijual di Jepang. Untuk alat-alatnya memakai alat-alat yang khusus, dan membuatnya juga tidak semudah yang kita pikirkan, yaitu sama dengan pada saat kita menyajikan teh di poci. : ( 

Cha no yu  bisa dilakukan didalam ruang ataupun diluar.
Untuk  didalam ruangan biasanya memakai ruangan yang bernuansa Jepang jaman dahulu(untuk upacara minum teh yang sebenarnya), namun bisa juga dilakukan di ruang lain, seperti yang dilakukan didalam acara workshop cha no yu di kampus saya. 

Biasanya pada saat cha no yu,  biasanya sebelum diberi minum teh, kita akan disuguhkan sepotong kue-kue kecil, yang berfungsi untuk memberi rasa manis di mulut. Karena rasa teh nya dikatakan pahit, sangat pahit. 


Sumber:
Yasuo, Aoto.1988.Nippon The Land and Its People.Japan:Nippon Steel Human Resources Development Co. 


Sushi Salmon

Konichiwa!!

Topik kali ini akan membahas tentang Sushi.
Sushi merupakan makanan tradisional Jepang yang sangat populer di dunia. Namun sayangnya, pada umumnya kebanyakan orang berpikir bahwa Sushi adalah makanan yang disajikan mentah-mentah, tapi minna!! itu tidak tepat! karena ada juga sushi yang disajikan dalam keadaan matang seperti norimaki sushi.

Tapi pada kesempatan ini saya ingin membagi informasi kepada minnasan mengenai sushi salmon. 
 Sushi salmon bukan merupakan makanan mentah yang disajikan langsung begitu saja loh! karena meskipun kita sering melihat ada irisan salmon yang terlihat mentah disajikan, tapi minnasan perlu tahu bahwa tidak perlu takut untuk memakannya, karena salmon yang disajikan sudah memiliki standar tertentu. 
Seperti yang dikatakan oleh salah satu staff di sebuah restoran sushi, tempat saya mengikuti workshop sushi yang mengatakan bahwa penyajian salmon mentah tidak dilakukan sembarangan, karena untuk menyajikannya diperlukan salmon dengan kualitas tertentu seperti salmon segar yang memenuhi standar-standar tertentu yang menjaga kehigienisan ikan. Lalu salmon tersebut disajikan selalu dalam keadaan segar, dan untuk mengolahnya tidak hanya dengan mengandalkan kualitas ikan saja, tapi juga dari cara pengolahan mulai dari mencuci ikan, memotongnya, hingga pada jenis bahan-bahan yang memang khusus untuk mengolah ikan agar ikan dapat dimakan secara aman oleh konsumen, dan salmon tidak hanya disajikan mentah saja, tetapi juga biasanya disajikan bersama nasi yang dikepalkan dengan ukuran segenggam atau lebih kurangnya, dan diberi topping salmon. Minnasan, juga perlu tahu bahwa salmon yang disediakan mentah tanpa nasi kepal, tidak disebut sushi tetapi "sashimi"
"Gak mau ah! soalnya amis!"
 Banyak orang yang mengatakan hal seperti itu, pada saat ditawari sushi salmon. Minna! minnasan tidak perlu khawatir dengan hal seperti "amis," karena, perlu minnasan tahu, salmon yang digunakan untuk membuat sushi salmon adalah salmon yang masih memiliki standar kesegaran, layaknya ikan tersebut baru ditangkap, dan minnasan dapat memakannya tanpa khawatir, karena setiap restoran sushi memiliki standar yang sesuai dengan standar pembuatan sushi, lagi pula ikan yang disajikan bukan ikan yang sudah lama disimpan, jadi tidak akan amis. Lalu untuk memakan sushi dengan topping salmon mentahpun ada caranya, yaitu dimakan dengan wasabi dan shoyu(kecap Jepang yang memiliki rasa yang manis tapi cair, berbeda dengan kecap manis di Indonesia). 
Wasabi memiliki rasa yang menyengat, dan bukan pedas! jadi minnasan harus berhati-hati saat menggunakannya, tidak boleh kebanyakan, jika minnasan tidak kuat pada sesuatu yang menyengat. karena rasa menyengatnya bisa sampai kehidung, tapi meskipun begitu, wasabi memiliki fungsi untuk membantu minnasan untuk dapat memakan salmon sushi.  

Jadi, minna bagaimana menurut minnasan mengenai sushi bertopping salmon? 
tidak seperti yang kita pikirkan, ternyata sushi dengan topping salmon aman dikonsumsi dan tidak amis. : D



Sumber: 
Celeste, Heiter.2007.The Sushi Book.USA:Thing Asia Press
Aya,Imatani.2009.Sushi: The Beginner's Guide.US:Charlesbridge Publishing


Thursday, June 27, 2013

Kodomo no Uta: Usagi to Kame

Di Jepang lagu yang satu ini merupakan lagu yang cukup terkenal, sebagai lagu untuk anak-anak di Jepang
didalam lagu ini ada banyak terdapat pesan moral. Seperti agar kita jangan sombong atau meremehkan orang yang kelihatannya lebih lemah dari kita, padahal belum tentu kita pasti menang jika melawannya.
seperti yang ada didalam lirik lagunya, dan masih banyak pelajaran moral lain dalam lagunya.

Jepang(romaji)

moshi moshi kame yo kame-san yo 
sekai no uchi ni omae hodo 
ayumi no noroi mono wa nai 
doushite sonna ni noroi no ka

nanto ossharu usagi-san 
sonnara omae to kakekurabe 
mukou no koyama no fumoto made 
dochira ga saki ni kaketsuku ka

donna ni kame ga isoide mo 
douse ban made kakaru darou 
kokora de chitto hito nemuri 
GUU GUU GUU GUU  GUU GUU GUU

kore wa nesugita shikujitta 
PYON PYON PYON PYON 

PYON PYON PYON      
anmari osoi usagi-san 
sakki no jiman wa doushita no


Indonesia:
halo, tuan kura-kura
didunia ini tidak ada seorangpun
yang jalannya sepelan dirimu
Kenapa kamu begitu pelan

tuan hare berkata bahwa
dia ingin berlomba dengan mu
di sepanjang pegunugan ini
Kemana dia hendak berlari?




tak peduli secepat apa si kura-kura pergi
aku tak akan melihatnya hingga sore nanti 
aku akan tidur sebentar disini
GUU GUU GUU GUU  GUU GUU GUU

di tertinggal dan tidur terlalu lama
hap,hap,hap,hap
hap,hap,hap

tuan hare terlambat
 Apa yang terjadi dengan harga dirinya dari sebelumnya?


sumber: 

http://www3.u-toyama.ac.jp/niho/song/usagitokame/usagitokame_e.html
http://www.animelyrics.com/anime/kons2/usagitokame.htm

Yukata dan Kimono

Hai!
Konichiwa!
Minna ogenki desuka?
pada blog kali ini saya ingin memperkenalkan pada teman-teman semua, mengenai perbedaan antar yukata dan kimono.

untuk kimono semua pasti sudah kenal dan sudah familiar untuk kata yang satu ini.
ya, kimono merupakan pakaian tradisional Jepang, seperti kalau di Jawa pakaian tradisional nya Kebaya.
Tapi ada hal perlu teman-teman tahu bahwa Yukata juga disebut sebagai pakaian tradisional nya Jepang loh!

"Lalu apa bedanya?"
"Kalau fungsinya sama, yah sebut kimono juga gak salah kan?"
pernyataan-pernyataan seperti itu memang banyak diungkapkan banyak orang, memang cukup membingungkan jika kita hanya mengetahui bahwa kimono dan yukata memiliki status yang sama yaitu sebagai baju tradisional Jepang. Untuk dapat membedakan keduanya kita perlu mengetahui tentang fungsi dari masing-masing.

I. Yukata
yukata, merupakan kimono santai/ kimono non formal , meskipun jika kita lihat bentuknya sama, tetapi perlu kita ketahui bahwa, yukata merupakan baju bermain/ baju untuk bersantai. Meskipun bentuknya terlihat sama dengan kimono, tapi yukata memiliki bahan kain yang berbeda dengan kimono, yaitu biasanya berbahan katun, oleh sebab itu akan lebih nyaman sewaktu mengenakan yukata dibangkan dengan kimono.
Biasanya yukata memiliki corak yang lebih bervariasi dibandingkan kimono.
  Obi yang digunakan terlihat sama dengan kimono, tapi yang paling terlihat untuk membedakannya adalah pada bagian pita, karena pita yukata  umumnya berbentuk seperti pita, dan pakaian ini tidak dipakai untuk acara-acara formal. Yukata tidak hanya dipakai oleh wanita saja, tapi pria juga. Yang membedakannya adalah motif dan bentuk talinya( kalau pria memiliki corak yang lebih simple serta warna yang gelap,dan tali pengikatnya lebih kecil dan simple  
gambar.1:http://www.4pla.co.jp       dibanding dengan wanita). 
        
Untuk membedakan yukata dan kimono bisa dilihat dari panjang tangan, kalau yukata memiliki lengan yang pendek, yang berfungsi untuk membuat kita nyaman untuk bergerak.

 
II. Kimono
kimono seperti kita ketahui, merupakan pakaian tradisional Jepang yang sangat dikenal dan familiar dikalangan masyarakat dunia, ketimbang yukata. Namun kimono adalah pakaian memiliki perbedaan pada bagian corak, bahan, bentuk pita obi, hingga fungsinya. 
Dari corak biasanya kimono menggunakan satu tema, dan biasanya jika kimono dibentangkan akan terlihat seperti lukisan kain. dan biasanya bertema alam. 
Sedangkan untuk bahan kainnya, biasanya menggunakan sutra, sehingga membuat pakaian satu ini memiliki harga jual yang cukup tinggi atau mahal. Bentuk obi kimono berbeda dengan yukata. Jika pada yukata berbentuk pita yang manis, pada kimono biasanya berbentuk kotak seperti bantalan yang kaku.    
                                                                                          gambar.3: http://omiyamairi-watakyu.com/2145/

Meskipun begitu, menurut pendapat saya kimono dapat      memberikan kesan elegan dan anggun bak seorang wanita Jepang sejati pada pemakainya. Maka dari itu, kimono biasanya dikenakan sebagai pakaian formal, jadi biasa dikenakan pada saat acara-acara formal. Juga cara mengenakannya juga sulit dan butuh bantuan! O~O{ribet sekali loh minna san)
                                  gambar.4: http://www.yamatogokoro.jp/yoko/2009/05/post_39.html


sumber informasi:
Rebecca.A.T,Stevens.1996.The Kimono Inspiration: Art and Art-To-Wear in America.USA:Pomegranate


Wednesday, June 26, 2013

Washi Ningyo 3D

Jika pernah mendengar kata Washi Ningyo, tentu yang terbayangkan adalah sebuah boneka yang terbentuk dari kertas berbentuk orang-orangan Jepang. Biasanya dibuat menjadi sebagai pembatas buku.
Tapi, tahukah anda bahwa karya satu ini juga dapat dijadikan sebagai ide bisnis.

Saya pernah mengikuti workshop cara membuat washi ningyo 3 dimensi. Awalnya saya hanya menganggap bahwa, membuat prakarya yang satu ini merupakan kegiatan yang membosankan dan merepotkan. Tetapi ternyata salah, untuk bahan-bahan yang digunakan ternyata tidak semerepotkan seperti yang saya pikirkan, seperti harus menyiapkan bola gabus berukuran kecil, karton, koran, lalu kertas crepe dan kertas bermotif. Lalu di workshop tersebut saya menjadi tahu bahwa washi ningyo juga bisa di jual dengan berbagai variasi harga yang cukup membuat saya kaget adalah, boneka yang memiliki bentuk yang terlihat sederhana ini , bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah!

Karena saya penasaran dengan bagaimana membuat boneka yang satu ini, saya mengikuti berbagai instruksi mulai dari membuat badannya dengan , memotong karton sesuai pola yang sudah disediakan, kemudian melipat dan mengeratkannya, mengisinya dengan koran dan tisu untuk menahan boneka agar tidak terjatuh. Kemudian, menggambar pola dan menggunting kertas bercorak untuk bajunya, membuat obi serta pita, hingga pemasangan kepala dan rambut serta aksesorisnya. Cukup merepotkan pada saat harus membuat pola badan dan bajunya, dan pada awalnya saya cukup kewalahan dalam mengikutinya, tetapi pada akhirnya saya bisa membuatnya dan sangat menggemaskan.


gambar diatas adalah buatan saya. : D

sumber:

Membuat karakter chibi

Chibi, siapa yang tidak tahu tentang karakter satu ini?

lucu dan menggemaskan itulah yang kata-kata yang bisa kita gunakan untuk mendeskripsikan karakter anime /manga yang satu ini.
Mungkin pada dasarnya semua bisa menggambar, namun membuat suatu karakter manga bukanlah hal yang mudah, karena kita harus melewati berbagai langkah-langkah mulai dari pembuatan kepala, wajah, badan, kaki-tangan, hingga seluruh unsurnya. Namun dalam hal membuat karakter chibi, kita tidak perlu khawatir hal ini akan menyulitkan kita untuk membuatnya.
Oleh karena itu pada page ini saya ingin mengajarkan cara membuat karakter chibi yang mudah dan menyenangkan.  : D
ayo! ikuti langkah-langkahnya!






1.untuk membuat kepala yang menggemaskan, kita perlu menggambar lingkaran yang cukup bulat seperti dorayaki.








2. lalu buatlah lingkaran oval dari bagian yang cukup bawah(tapi jangan terlalu bawah)









3. sambungkan dengan menggambar garis penghubung di bagian samping kanan-kirinya, dan kepala yang bulat pun jadi.





Lalu untuk membuat wajah.
1. buat garis pembatas yang berguna untuk membatasi antara mata kanan-kiri dengan bagian untuk rambut

2. buatlah alis dan mata yang sesuai dengan keinginanmu : ){bisa juga membuat mata yang berekspresi)
buatlah menjadi seimut mungkin.

refrensi:


3. buatlah mulut semanis mungkin, bisa juga memakai contoh yang ada di atas
dan jadilah wajah yang menggemaskan. X3

Lalu membuat badan.
untuk membuat badan kita bisa membuatnya sesuka hati sesuai dengan keinginan kita ada banyak pola membuat badan chibi, tapi kali ini saya ingin mengajarkan cara membuat badan yang mudah.

1. buat bentuk badan yang bulat seperti membuat gambar gigi, lalu tambahkan tangan yang lucu. 
Progress chibi 60%
tinggal menambahkan rambut dan baju sesuai keinginanmu

Sekian!

Sumber:
Bonnie, S.dan Adhicipta R, Wirawan.2009.Mastering Chibi Character. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
\

http://siirus.blog.gogo.mn/read/entry228446