Mungkin kalau mendengar kata nijikon minna-san masih banyak yang asing dengan kata ini.
Nijikon merupakan
singkatan dari nijigen complex atau
dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan two
dimensional complex. Sebuah istilah yang digunakan di Jepang untuk menyebut
orang-orang yang terobsesi pada karakter-karakter dua dimensi seperti karakter anime, manga, dan game.
Terobsesi?
Konsep terobsesi pada karakter dua dimensi difokuskan pada
mereka yang terobsesi pada karakter-karakter dua dimensi secara percintaan atau
mereka yang lebih memilih karakter dimensi kedua sebagai pengganti manusia guna
memuaskan hasrat sosial.
Tahukah kalian bahwa nijikon telah dikenal
oleh masyarakat di Jepang sejak lama?
Asal muasal NIJIKON :
Kira-kira sekitar tahun 1980an istilah ini pertama kali
keluar dari pernyataan kritikus Jepang yang mengkritik trend kaum otaku pria
Jepang, yang pada saat itu diniliai menyimpang dari konsep maskulinitas di
Jepang. Kritikus itu bernama Nakamori Akio.
Kenapa dinilai menyimpang?
Pada masa itu, yang dinilai menyimpang adalah kaum pria
menyukai budaya yang bersifat feminin seperti manga (komik Jepang) yang bertemakan Shoujo. Di Jepang kaum pria idealnya identik dengan budaya-budaya
yang bersifat macho dan maskulin, bahkan sebenarnya adapun manga yang diperuntukan untuk kaum pria.
Jika
kalian pernah mendengar tentang pemuda bernama SAL9000 yang menikahi karakter
game Love Plus, mungkin seperti itulah gambaran dari konsep nijikon yang ada di Jepang.
Namun apakah itu artinya mereka yang disebut nijikon adalah orang-orang yang
menyimpang?
Pastinya minna-san banyak yang berpikir orang-orang seperti
itu sudah pasti orang yang menyimpang secara psikologis dan sosial. Awalnya
saya pun juga berasumsi seperti itu bahkan sewaktu saya meminta pendapat dari
orang-orang awam disekitar saya pun mereka yang mendengar itu langsung
berpendapat demikian. Tidak bisa dipungkiri memang banyak orang yang akan
berpikir demikian, bahkan seperti pandangan salah satu pengamat fenomena sosial bernama Nakamori Akio juga melihat orang-orang yang
disebut nijikon sebagai hal yang
tidak baik dan memiliki ketertarikan yang tidak lazim. Namun bukan berarti semua orang berpikir
demikian. Adapun orang-orang yang justru memilih berpendapat netral dan bahkan
mendukung pola hubungan semacam itu.
Pandangan Netral
Salah satunya seperti
Ito Kimio yang justru berpendapat bahwa orang-orang yang disebut nijikon bukanlah orang-orang yang
menyimpang, melainkan merupakan salah satu contoh gaya hidup masa kini yang
merupakan salah satu hasil dari budaya teknologi (cyber culture) masa kini. Yakni pada zaman modern ini kehidupan
manusia hampir didominasi pada kebutuhan yang bergantung pada teknologi. Bahkan
pada masa kini dalam kegiatan bersosial pun manusia banyak bergantung pada
teknologi salah satunya seperti media sosial. Terkadang budaya media sosial dan
teknologi ini secara tidak sadar membuat kita menjadi manusia yang
mengesampingkan interaksi sosial secara langsung sehingga seolah-olah kita
hanya berfokus pada kehidupan sosial dalam dunia maya. Nijikon disebut sebagai salah satu contoh gaya hidup semacam itu,
hanya saja mereka merupakan contoh yang lebih dalam daripada yang lain.
Pandangan pro
Sedangkan Honda Toru justru mendukung konsep nijikon, atau dia mendukung hubungan
dengan karakter dimensi kedua. Hal itu didasarkan pada pandangan mengenai
budaya masa kini yang kebanyakan manusia kini menjadikan kebutuhan material
sebagai dasar untuk menjalin hubungan sosial dan percintaan. Sebut saja,
menurutnya pada masa kini wanita hanya tertarik pada pria yang memiliki daya.
Daya yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kekuatan dalam era kapitalis
masa kini mereka itu adalah pria yang memiliki daya dalam hal kekayaan,
jabatan, serta memiliki fisik dan paras yang indah. Selain mereka kaum pria
yang tidak memiliki daya atau tidak masuk dalam salah satu kelompok tersebut
tidak dipandang atau disisihkan. Oleh karena itu dengan adanya
karakter-karakter dimensi kedua, hal itu dinilai sebagai solusi bagi mereka
yang tidak mampu memperoleh daya untuk menarik pasangan nyata. Bahkan Honda
justru sangat mendukung bahwa pada masa kini memiliki pasangan dimensi kedua
merupakan hal yang lebih praktis, mudah, dan murah ketimbang memiliki pasangan
nyata.
Jadi
penilaian terhadap nijikon
tidak bisa dilihat hanya dari satu aspek saja, melinkan perlu dipahami dari
berbagai aspek untuk dapat membuat
pendapat atau pandangan yang lebih bijak dan tidak bersikap menghakimi. Karena
pada dasarnya orang-orang yang disebut nijikon
tetap seorang manusia yang memiliki hati dan perasaan.
Aspek-aspek tersebut dapat
dilihat dari latar belakan atau penyebab yang membuat orang tersebut memilih
untuk menjadikan dimensi kedua sebagai dunia sosialnya.
Adapun dari penelitian yang saya peroleh berdasarkan pengamatan
terhadap tokoh utama animasi Kami No Mizo Shiru Sekai, Katsuragi Keima. Adapun satu hal yang dapat
dipelajari bahwa salah satu penyebab yang memungkinkan seseorang bisa menjadi nijikon adalah karena ketergantungan
terhadap dunia maya. Keterantungan tersebut disebabkan dari seseorang yang
sudah merasa nyaman dalam dunia maya.
Artinya orang tersebut telah menjadikan dunia maya sebagai save zone, seseorang yang sudah mengakar
pada zona aman atau save zone akan
sulit untuk keluar dan mau melepaskan diri dari tempat itu. Salah satu kemungkinan atau penyebab yang
membuat orang memilih untuk mengakar pada zona amannya adalah karena perasaan
terancam atau merasa dunia diluar zona amannya adalah dunia yang berbahaya yang
dapat menyakiti dia sewaktu-waktu. Hal itu sesuai dengan yang dikatakan Ito
yang juga mengatakan bahwa salah satu faktor orang-orang seperti nijikon lebih memilih berhubungan dengan
karakter dimensi kedua adalah karena karakter dimensi kedua dinilai lebih dapat
memberikan jaminan rasa aman dari kemungkinan disakiti secara perasaan maupun
fisik.
Lalu apakah orang-orang yang disebut nijikon bisa kembali normal?
Jika dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
kemungkinan untuk mereka yang nijikon untuk
memiliki kehidupan yang normal seperti sebelum mereka mengenal teknologi adalah
hal yang mustahil. Namun untuk memiliki kehidupan seperti orang normal seperti
berpasangan dengan manusia nyata masih memiliki kemungkinan. Hanya saja hal itu
akan membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat. Sebab untuk menarik mereka
untuk tertarik pada manusia nyata bukanlah hal yang mudah, karena hal yang
mereka butuhkan adalah kepercayaan terhadap manusia nyata. Percaya bahwa
manusia nyata lebih baik dari karakter dimensi kedua.
Lebih baik dari
karakter dimensi kedua? Maksudnya?
Jika kita
mengatakan manusia lebih baik dari dimensi kedua tentu banyak orang akan
berpendapat manusia tentu lebih baik dari dua dimensi karena sifatnya nyata.
Namun konsep lebih baik dalam hal ini bukan dimaksudkan pada nyata secara
fisik. Konsep lebih baik difokuskan pada
‘apakah manusia nyata bisa memberikan kenyamanan pada mereka?‘
Kenyamanan?
Kenyamanan yang
dimaksudkan adalah kenyaman akan rasa percaya bahwa manusia nyata lebih baik
karena mereka bisa memberi kenyamanan secara fisik dan mental. Artinya ketika
manusia tidak lagi dilihat sebagai objek sosial yang berbahaya secara fisik dan
mental maka kemungkinan mereka yang disebut nijikon
untuk tertarik pada manusia nyata akan ada.
Manusia
berbahaya? Maksudnya?
Jika dilihat dari
pandangan Honda dan Ito, kita dapat melihat bahwa salah satu pandangan orang
yang disebut nijikon terhadap orang-orang
dalam dunia nyata adalah manusia nyata adalah tempat yang tidak aman dalam
membangun interaksi sosial.Ssebab manusia memiliki potensi untuk saling
menyakiti secara mental, perasaan maupun fisik. Contohnya saja bully, kekerasan terhadap pasangan,
perselingkuhan, pengkhianatan, dan
sebagainya.
Lalu bagaimana
dengan karakter dalam dimensi kedua?
Karakter dimensi
kedua justru dinilai lebih baik dari manusia nyata karena mereka dinilai lebih
dapat menjamin perasaan nyaman dan aman dari segala bentuk tindakan yang dapat
menyakiti. Sebab dalam dunai dimensi kedua mesikpun tidak dapat merasakan
secara nyata, namun dalam dunia itu mereka dapat merasakan kenyamanan serta
perasaan aman. Tidak perlu khawatir sang karakter dimensi kedua akan mem-bully, menyakiti secara fisik,
berkhianat, selingkuh, dan sebagainya. Dalam dunia dimensi kedua justru mereka
merasa diterima apa adanya dan damai. Terasa seperti surga.
Seperti yang dimaksudkan
oleh Honda yang mendukung hubungan dengan karakter dimensi kedua karena
karakter dimensi kedua dinilai sebagai objek sosial yang lebih baik dari pada
manusia nyata karena mereka adalah sosok yang akan selalu menerima diri anda
dalam kondisi apapun, dan mereka tidak akan pernah meninggalkan atau
mengkhianati anda ketika anda miskin ataupun jelek. Sedangkan manusia sendiri
hanya tertarik pada yang berparas menawan, kaya ataupun dapat memberikan segala
kebutuhan dirinya sendiri. Sedangkan ketika anda jatuh miskin atau tidak lagi
menarik anda ditinggalkan atau dicampakan.
Lalu adakah
solusi yang dapat digunakan untuk mencegah bertambahnya nijikon?
Guna mencegah
bertambahnya orang-orang seperti nijikon tentu
bukan difokuskan pada memutus hubungan dengan teknologi. Karena pada masa cyber culture ini, tidak mungkin
seseorang benar-benar putus dengan dunia teknologi. Sebab segala kebutuhan
manusia pada masa kini begantung pada teknologi. Namun bukan berarti tidak ada
cara untuk mencegahnya. Untuk mencegahnya dibutuhkan kerja sama antar manusia
untuk saling mengingatkan hakikat manusia sebagai mahluk sosial. Seperti yang
sering kita dengar dan kita pelajari bahwa manusia adalah mahluk sosial yang
akan selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Selain itu, diperlukan juga
untuk saling mengingatkan bahwa manusia nyata memang lebih baik dari karakter
dimensi kedua dengan memperlihatkan bahwa manusia nyata bukanlah sosok yang
berbahaya melainkan manusia nyata adalah sosok yang lebih baik dari dimensi
kedua bukan hanya karena manusia bisa dirasakan secara nyata melainkan manusia
juga merupakan sosok yang saling menjaga satu sama lain.
Selain itu,
adapun pemberian arahan serta bimbingan pada anak-anak masa kini mengenai
penggunaan teknologi dan media masa yang
bijak akan dapat mencegah munculnya nijikon
atau orang-orang yang kecanduan pada teknologi dan akhirnya menjadi terobsesi
untuk menjadi bagian dari dunia tersebut.